PANDUAN BERWISATA DI KOTA SURABAYA

Selamat Datang

MINYAK KECETIT OLEH-OLEH BERWISATA DARI SURABAYA

Panduan Berwisata

Nikmati Keindahan Kota Surabaya yang Bersih dan Hijau

Blog Pribadi yang akan membantu Anda berwisata di Kota Surabaya

BY : SOLUSI KECETIT
MINYAK KECETIT OLEH-OLEH BERWISATA DARI SURABAYA

Panduan Berwisata

Solusi Cepat Meredahkan Kecetit

PRODUK TERSEBUT TIDAK DIJUAL UMUM KE TOKO, APOTIK, DLL. HANYA MELAYANI BAGI YANG MEMBUTUHKAN SAJA.

BY : SOLUSI KECETIT
PELUANG USAHA SEINDONESIA

Panduan Berwisata

Terbatas Untuk 20 Orang Dulu...!!

BAGI SIAPAPUN ANDA YANG BERMINAT IKUT BERJUALAN MINYAK KECETIT, SILAHKAN HUBUNGI SAYA SECARA LANGSUNG.

BY : SOLUSI KECETIT

KOLEKSI FOTO KOTA SURABAYA... Tempo Doeloe dan Zaman Sekarang...!!

POSTINGAN TERBARU

31 Agu 2015

Jembatan Sungai Kalimas Gubeng Surabaya

JEMBATAN-GUBENG

Keindahan Jembatan Sungai Kalimas Gubeng Surabaya di Malam Hari

PETA LOKASI... Klik disini

Jembatan dengan arsitektur jaman kolonial Belanda ini menyeberangi sungai Kalimas, tepat di depan Stasiun Gubeng, lurus mengarah ke Jalan Pemuda, atau dikenal dengan kawasan Simpang pada jaman dahulu, dan tidak jauh dari Monumen Kapal Selam. Ada keunikan juga pada jembatan yang sangat eksotis bertabur hias lampu di malam hari ini.

Jembatan Gubeng, awalnya pada jaman kolonial Belanda bernama Goebeng Brug. Usianya kini mungkin sudah lebih dari 100 tahun.

Jembatan ini dibangun sekitar tahun 1900. Konon, konstruksi jembatan ini awalnya dibuat dari bambu dan kayu, bukan dari dinding batu atau cor seperti yang tampak sekarang. Kemudian jembatan ini dibongkar dan dibangun lagi dengan menggunakan struktur besi, sekitar tahun 1924.

JEMBATAN-GUBENG-1900
Jembatan Gubeng pada Tahun 1900 terbuat dari Kayu

JEMBATAN-GUBENG-1927
Jembatan Gubeng pada Tahun 1927 terbuat dari Beton

PINTU-AIR-GUBENG
PINTU AIR GUBENG di Jl. Kayon Surabaya

PETA LOKASI... Klik disini

PINTU-AIR-GUBENG
PINTU AIR GUBENG TEMPO DOELOE

Sumber :
https://cakmaryanto.wordpress.com/2012/06/30/surabaya-tempo-dulu/
http://majalahscg.com/read/11/surabaya/12-Spot-Wisata-Kalimas

Gedung Negara Grahadi Surabaya

GEDUNG-NEGARA-GRAHADI
Bangunan Cagar Budaya : Gedung Negara Grahadi - Jl. Gubernur Suryo Surabaya

PETA LOKASI... Klik disini

Gedung Negara Grahadi bertempat di Jalan  Gubernur Suryo Surabaya,  tepatnya berada di depan Taman Apsari. Masyarakat surabaya menyebut Gedung ini dengan Gedung Grahadi. Di sebut Gedung Negara (Grahadi) karena gedung ini di gunakan untuk tempat kegiatan-kegiatan pemerintah daerah Jawa Timur. Tempat menerima tamu Gubernur jawa Timur, pelatikan pejabat dan upacara peringatan hari nasional.

Kata Grahadi berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari dua suku kata Graha berarti Rumah dan Adi berarti derajat yang tinggi. Nama Grahadi mempunyai makna; rumah yang mempunyai nilai atau derajat yang tinggi. Sebuah nama yang mencerminkan bangunan megah ini, dua abad berlalu bangunan bersejarah ini tetap kokoh berdiri dan tetap pada bentuk asalnya.

Sejarah Gedung Negara Grahadi

Gedung Negara Grahadi dibangun pada tahun 1795 pada masa pemerintahan Dirk Van Hogendorp (1794-1798). Tujuan di bangunya Gedung Grahadi, karena Dirk Van Hogendorp menganggap tempat kediaman resminya di kota bawah dekat jembatan Merah Kurang sesuai dengan kedudukanya, maka dia memilih sebidang tanah di tepi kalimas untuk dibangun sebuah rumah taman yang lebih reprensentatip. Pembangunan Gedung Grahadi menelan biaya 14.000 ringgit.

Pada awalnya gedung ini menghadap ke kalimas, dimana pada jaman itu sungai menjadi jalur transportasi utama masyarakat surabaya.

Pada perkembangan berikutnya, selain untuk tempat tinggal pejabat pemerintahan, Gedung Megah ini juga dipakai untuk tempat bersidang, Raad Van Justitie (Pengadilan Tinggi), tempat pesta dan resepsi.

Pada tahun 1802 Gedung Grahadi di ubah posisinya dari menghadap sungai kalimas menjadi menghadap selatan, seperti sekarang ini. Diseberangnya terdapat taman Krosen (taman simpang) sekarang menjadi taman Apsari. Nama Taman Kroesen diambil dari nama resident J.C. Kroesen yang memerintah pada tahun 1888-1896. Di Tengah taman terdapat Monumen Gubrnur Suryo, sedangkan di belakang taman terdapat patung Joko Dolog yang berasal dari Kerajaan singosari.

Monumen-Gubrnur-Suryo

Penampilan Gedung Grahadi

Gedung Grahadi memiliki 2 lantai, memiliki luas bangunan induk 2016 m2, bangunan penunjang 4125,75 m2 dan terletak di atas tanah seluas 16.284m2. Pada lantai I dalam gedung terbagi menjadi beberapa ruangan antara lain ruang tamu dan ruang rapat Muspida Tingkat I Jawa Timur.

Bangunan Gedung yang usianya lebih dua abad masih tampak kuat dan kokok hingga sekarang, Tembok-tembok dibangun dari batu merah yang besar-besar tanpa dukungan beton dan semen.

Pintu dan jendela terbuat dari kayu dan kaca berukuran besar menjadikan ruangan terasa segar dan terang pada siang hari.

Bahan baku utama penopang lantai tingkat 1 dan lantai seluruhnya digunakan bahan dari kayu jati, berbentuk balok-balok berukuran besar dan panjang, sampai kini masih asli. Gedung ini juga dilengkapi oleh teras dengan bagian depan bangunan yang atapnya ditopang oleh pilar-pilar dalam arsitektur Romawi Yunani.

Wisata

Bagi peminat dan pengagum bangunan cagar budaya, Gedung negara grahadi ini bisa menjadi tujuan wisata. Kunjungan wisata mulai hari senin sampai kamis pukul 08.00-13.00. Pada hari jumat pukul 08.00-1100 dan pada hari sabtu pukul 08.00-12.00. Sedangkan pada hari minggu kunjungan wisata di tutup.

Sebelum berkunjung ke Gedung Grahadi disarankan tiga atau empat hari sebelumnya, hendaknya mengirim surat pemberitahuan kepada Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum Tk I  Jawa Timur di Jalan Pahlawan 110 Surabaya.

Grahadi-TEMPO-DOEPOE

GEDUNG GRAHADI TEMPO DOELOE

Sumber :
https://pesonacagarbudayasurabaya.wordpress.com/2013/07/31/gedung-negara-grahadi/
https://cindiltravel.wordpress.com/2013/06/15/surabaya-tempat-belajar-sejarah-lewat-bangunan-tua/

Gedung Gelora Pancasila Surabaya

Gelora Pancasila Surabaya

Bangunan Cagar Budaya : Gelora PANCASILA - Jl. Indragiri Surabaya

PETA LOKASI... Klik disini

Gedung yang berdiri pada tahun 1965 itu dapat dibilang cukup lengkap fasilitasnya. Hal ini terlihat dari adanya bekas kolam pada bagian belakang gedung ini untuk cabang olah raga polo air. Namun, kini keberadaannya telah ditutup untuk umum.

PLAKAT=PERESMIAN-GOR-PANCASILA
Selain itu pada masa kejayaannya gedung yang diresmikan pada tanggal 1 Juni 1966 oleh Gubernur Jawa Timur yang ke Lima Moh.Wijono ini juga terdapat kamar bagi altlet dari luar daerah Surabaya, ruang kesehatan, ruang ganti, ruang reporter, musholah, ruang mekanik, dan kamar mandi.

Mengenai penamaan gedung yang berkapasitas 5.000 orang ini sempat berganti nama dari Gelora Pantjasila menjadi Gelora Suhartati. Dia seorang atlet terjun payung asal Surabaya, yang meninggal pada saat berlaga di Lapangan Halim Perdana kusuma,Jakarta. Namun, akhirnya nama Gelora Pantjasila dipilih kembali dengan tujuan nilai sejarah gedung tersebut dapat selalu terkenang.

KOLEKSI FOTO GELORA PANCASILA SURABAYA
GELORA-PANCASILA GELORA-PANCASILA GELORA-PANCASILA GELORA-PANCASILA
Untuk melihat Foto lebih besar... Klik masing-masing Gambar

Sumber :
http://actadigital.blogspot.com/2007/10/gaung-gelora-tak-lagi-bergema.html
http://www.beritametro.co.id/jawa-timur/gelora-pancasila-masih-ditangan-pemkot
http://korban-orba.blogspot.com/2010/05/amnesia-terhadap-gelora-pantjasila.html
http://bintangpos.com/?p=11134

30 Agu 2015

Balai Kota Surabaya

BALAI-KOTA-SURABAYA_MINYAK-KECETIT
Bangunan Cagar Budaya Surabaya : Gedung Balai Kota Surabaya di Jl. Taman Surya

PETA LOKASI... Klik disini

Gedung Kotamadya Surabaya ini berada di Jl. Taman Surya dengan halaman depan berupa Taman Kota, taman ini bernama Taman Surya, salah satu lokasi wisata warga surabaya. Bentuk bangunan cagar budaya ini memanjang, membujur dari arah timur dan barat... letaknya yang sangat strategis dan tampak depannya berbentuk simetri... membuat bangunan ini berkesan monumental yang sangat kuat sekali. Dahulu gedung ini bernama Raadhulis Ketabang kini lebih dikenal sebagai Balai Kota.

Gedung Balai Kota Surabaya dibangun pada masa Walikota Surabaya ke-dua, yaitu G.J. Dijkerman. Gedung Balai Kota mulai dibangun tiga tahun setelah G.J. Dijkerman menjabat, yaitu pada 1923 dengan Arsiteknya adalah G.C. Citroen seorang arsitek yang terkenal berkedudukan di Surabaya dan pelaksana pembangunannyanya adalah H.V. Hollandsche Beton Mij. Pembangunannya menelan biaya sekitar 1000 gulden, termasuk perlengkapan dan pernak-pernik lainnya. Gedung Balai Kota baru ditempati pada 1927.

Gedung Balai Kota Surabaya pada bagian utamanya ini memiliki panjang 102 m dan lebar 19 m, menggunakan tiang-tiang pancang beton bertulang. Rangka atapnya dibuat dari besi dan dengan penutup sirap, yang kemudian diganti dengan menggunakan genteng.

Bangunan cagar budaya ini memiliki dua menara pendek simetris di kedua sisi pintu masuk yang merupakan salah satu ciri gaya arsitektur vernacular Belanda. Arsitektur vernacular adalah sebuah istilah yang digunakan untuk mengelompokkan cara konstruksi yang menggunakan tradisi dan sumberdaya lokal yang tersedia untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan situasi lokal.

Untuk menyesuaikan dengan kondisi iklim lokal yang panas dan lembab itu juga maka atap Gedung Balai Kota Surabaya dibuat bertumpuk untuk menyediakan celah ventilasi guna mengalirkan udara ke dalam wuwungan, sehingga membuat ruangan di dalam gedung menjadi lebih sejuk pada siang dan malam.

BALAI-KOTA-SURABAYA

Sumber :
http://dewey.petra.ac.id/catalog/ft_detail.php?knokat=119
https://pesonacagarbudayasurabaya.wordpress.com/2013/08/06/balai-kota-surabaya/